ORGANODegra : Meningkatkan Produksi Ikan Bandeng

Bandeng adalah jenis ikan konsumsi yang tidak asing bagi masyarakat. Bandeng merupakan hasil tambak, karenanya secara tradisional banyak terdapat tambak di tepi pantai. Bandeng adalah jenis ikan peliharaan yang dapat hidup di air tawar, air asin maupun air payau.

Sampai saat ini sebagian besar budidaya Bandeng masih dikelola dengan teknologi yang relatif sederhana dengan tingkat produktivitas yang rendah. Jika dikelola dengan sistim yang lebih intensif produktivitas bandeng dapat ditingkatkan hingga 3 kali lipatnya.

Cara yang mudah, murah tapi mampu meningkatkan produktivitas Bandeng di tambak peternak adalah dengan teknologi ORGANODegra. Bagaimana caranya? Berikut penulis akan sampaikan metode yang mudah untuk mengaplikasikan ORGANODegra pada tambak Bandeng.

Pembuatan Pakan

Bahan :

1. Pupuk Kandang/ kotoran hewan (kohe) seperti kotoran sapi, kerbau, ayam dan domba sebanyak 600 Kg (60%)

2. Limbah organik seperti Jerami, sayuran, limbah rumah tangga, limbah hasil pertanian termasuk berbagai jenis rumput/ pupuk hijau dipotong-potong sepanjang 5 cm sebanyak 300 kg (30%)

2. Dedak/ sekam sebanyak 100 kg (10%)

3. Kapur untuk menetralkan keasaman (pH) sebanyak 10 Kg (maksimum 3%).

4. Gula pasir, gula merah atau tetes tebu (molase) sebanyak 1 Kg.

5. ORGANODegra Bioaktivator Kompos sebanyak 2 box.

Cara Pembuatan :

1. Larutkan terlebih dahulu serbuk ORGANODegra secara perlahan dan bertahap ke dalam air sebanyak 20 – 30 Lt. Tambahkan gula secara perlahan. Aduk dengan rata.

2. Campurkan semua bahan berupa pupuk kandang/ kohe, limbah organik, sekam/dedak dan kapur secara merata.

3. Siramkan larutan aktif ORGANODegra secara perlahan ke dalam campuran bahan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 40%. Bila campuran adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan dan bila kepalan dilepas adonan akan terurai.

4. Campuran adonan diperam (fermentasi) di tempat yang kering dengan ketinggian adonan antara 15 s/d 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni/ plastik selama 3 – 4 hari.

5. Pertahankan suhu bahan adonan 40 – 60 ºC. Jika suhu lebih dari 60ºC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bahan fermentasi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.

6. Setelah 4 – 5 hari bahan pakan fermentasi ini siap digunakan sebagai pakan alami Ikan Bandeng. Jika ada mesin penghancur/ pellet, bahan hasil fermentasi dapat dibuat menjadi serbuk atau pelet.

Pakan hasil fermentasi ini dapat dicampur dengan pakan pabrik yang biasa digunakan peternak dengan perbandingan 1 : 3 (pakan pabrik : pakan fermentasi). Pemberian pakan dilakukan setiap hari seperti biasanya.

Ikan Bandeng (Chanos chanos/ Milkfish)

Catatan : Cara pembuatan pakan seperti di atas dapat dilakukan langsung pada dasar tambak sebelum pemberian air dan bibit ikan. Setelah bahan organik yang difermentasi di dasar tambak matang (5 hari), lalu masukkan air ke dalam tambak. Selanjutnya masukkan benih Ikan Bandeng. Pada tahap pemeliharaan, pakan fermentasi diberikan setiap hari. Dengan menerapkan cara beternak ala ORGANODegra, dipastikan hasil panen Ikan Bandeng akan meningkat secara meyakinkan (Kabelan Kunia/ ORGANODegra/072011).

SELAMAT MENCOBA…!!!!

sumber : kunia.wordpress.com